Karena Trend? atau Ragukah Kami?

2018/05/08

Assalamu'alaikum.

Hari ini judul postinganya adalah Karena Trend? atau Ragukah Kami?

Kira-kira mau bahas apa yah?

...

Kalau bicara soal Asuransi, apa sih yang ada di benak kalian?. 

Macam-macam yah. Mulai dari Asuransi Jiwa, Kesehatan, Properti dan lain-lain.

Dewasa ini, Bidang Asuransi telah berkembang pesat, ada asuransi yang mulai Trend di kalangan masyarakat, khususnya para Artist, dan Atlet. Ya, Asuransi Bagian/ Anggota Tubuh. 

Mungkin sebagian kita sudah pernah dengar yah. 

Mengasuransikan sesuatu yang dianggap menjadi Aset untuk menjamin perlindungan dan meminimalisir kerugian yang timbul dikemudian hari karena sebab tertentu, sebetulnya sah sah saja yah guys. 

Asuransi Bagian Tubuh ini memang masih kontroversi di masyarakat luas. Ada yang menganggapnya Wajar ada juga yang menganggapnya Tidak Wajar, sebabnya adalah mereka rela mengeluarkan dana yang begitu mahal mulai dari ratusan juta sampai triliunan rupiah sedang apa yang diasuransikan terkadang kurang masuk akal, seperti senyuman, gigi, mata, kepala, kaki sampai anggota sensitif tubuh kita. Bahkan tak ayal sampai ke bagian vital dan organ tubuh.  

Dari yang aku baca, kebanyakan yang mengasuransikan adalah kaum perempuan yang mencintai anggota badannya yang mereka rasa sangat berharga, Seperti Kaki mereka yang Jenjang, Senyuman yang Indah, Dada yang Cantik, Badan Langsing  dan lain-lain.

Sebagai Muslim, kita perlu meninjau kasus ini dari sudut pandang Islam serta Tujuan kita, tidak hanya sebatas kebutuhan atau tuntutan dari sebuah pekerjaan.

Contohnya, Seorang Atlet sepak bola mengasuransikan kaki dan kepalanya, bisa jadi tujuannya untuk jaminan perlindungan (lebih) untuk kesehatan, masih bisa dimaklumi.

Tetapi, jika seorang wanita yang mengasuransikan bagian sensitif yang menurutnya perlu dilindungi sebagai aset pekerjaannya, karena mendatangkan penghasilan, sedangkan ia tetap memperlihatkannya ke khalayak, tapi takut dilecehkan.

Menurutku, ini yang tidak boleh. Terkhusus sebagai Muslimah, seandainya kita sadar, Allah telah menawarkan Asuransi untuk memproteksi wanita dari 1400 tahun yang lalu. Dengan mendatangkan perintah berjilbab, Allah sendiri yang menjamin keamanan kita.

Photo by Janko Ferlic on Unsplash

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“ Hai Nabi Muhammad, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin : “ Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka ”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ” - (Qs. Al-Ahzab : 59)

Jika kita tilik lagi, jilbab sendiri tidak hanya memproteksi kita di kepala saja, tapi juga keseluruh tubuh kita. Apa yang kita takutkan untuk tidak mengasuransikan anggota tubuh kita? Apa kita masih ragu dengan jaminan Allah? atau hanya ikut-ikutan Trend?

Apalagi jika tujuan kita karena takut kehilangan pekerjaan dan takut dilecehkan? Bukankah meski pun sudah kita Asuransikan, jika kita tidak dapat menjaganya akan tetap menimbulkan potensi pelecehan dan kerugian?

Bukankah apa apa yang kita miliki, hakekatnya milik Allah, jika apa yg kita asuransikan Allah ingin mengambilnya, apa yang bisa kita perbuat?

Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang melampaui batas. Amiin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

newer older Beranda